Rabu, 20 Juli 2016

Pengalaman Melakukan Pembelian Aksesoris Komputer di jakartanotebook.com

hi learners!

Dalam post kali ini, saya akan menceritakan pengalaman melakukan pembelian di jakartanotebook.com terhitung proses registrasi akun sampai dengan proses penerimaan barang di lokasi yang mereka tentukan.

Jadi, pada hari minggu kemarin, saya sedang browsing dan iseng membuka situs jakartanotebook.com . Kebetulan hampir 2 tahun lalu saya melihat rekan kerja saya sedang menjelajahi situs ini. Info yang saya gali dari dia adalah ternyata barang-barang di situs ini termasuk murah (alert ibu-ibu senang barang murah berbunyi, sekalipun gua ini bukan ibu-ibu). Lucu juga sih karena baru tahun ini saya kepikiran untuk coba.

Pada saat itu yang terbenak di pikiran saya adalah aksesoris untuk macbook air saya. hehehe alasannya sederhana, membeli di store resmi Apple harganya selangit. terakhir beli di infinite untuk anti gores layar saja, saya harus merogoh kocek sekitar 300 ribu rupiah lebih. Alasannya sih karena original atau termasuk brand yang direkomendasikan oleh Apple.
Akan tetapi sebagai rakyat jelata, saya pun sadar harus mempertimbangkan daya beli saya. Oleh karena itu, sebagai bagian dari rojali (rombongan jarang beli), sejaksaat itu saya masuk ke toko resmi hanya untuk pegang-pegang gadget yang dipajang, atau sekedar lihat fitur atau spek tanpa pegang-pegang, agar bisa dapat perkiraan harga di pasaran.

Singkat kata, setelah mempertimbangkan barang yang akan dibeli, saya masuk ke situs tersebut dengan melakukan registrasi dan proses verifikasi berdasarkan email yang digunakan untuk login. saya pun mencoba mempelajari halaman dari situs tersebut, melakukan trial pengoperasian dalam merekam transaksi, dan lain-lain. Kebetulan di cara pengambilan barang, mereka membaginya menjadi 3 yaitu kirim paket, CoD, atau mengambil langsung di lokasi pick up.

Jadi setelah melakukan submit pada halaman pembelian, saya mendapat email sebagai berikut yang berisi rangkuman pemesanan saya (detail barang, nominal yang harus dibayarkan, dan cara pembayaran):








Setelah mendapat email tersebut, lalu saya proses pembayaran melalui transfer ke Bank yang disebutkan. oh iya, mereka menggunakan kode unik untuk melakukan transfer yang ditambahkan pada 2 digit paling akhir dari nominal. Saya pun men transfer sejumlah uang tersebut, kemudian kembali ke website untuk melakukan konfirmasi pembayaran (mohon maaf tidak ada screenshotnya, namun teman-teman tidak perla khawatir karena arahan mereka sangat jelas kok yang penting dibaca dengan baik petunjuknya).

Saat konfirmasi sudah disetujui oleh pihak mereka, email berupa invoice pick up dan keterangan terkait lainnya, masuk:



Eits, tetapi jangan terburu-buru! Sekalipun sudah dapat invoice pick up, ternyata pembeli harus menunggu email konfirmasi bahwa barang sudah siap dan bisa diambil:



Nah, bila sudah menerima email ini, maka teman-teman dapat mengambil barang tersebut di lokasi jakarta notebook. Kebetulan karena saya domisili Jakarta, berikut alamatnya yang saya ambil dari google maps. Fyi, lokasi mereka sangat dekat dengan Central Park, bahkan dapat diakses dari pintu tribeca 2.




nah yang ini penampangan kalau di zoom in:



di depan rukonya ada logo mereka, jadi tidak usah khawatir untuk sulit menemukannya:


Karena waktu itu pemesanan saya dilakukan hari minggu, maka pengambilan tidak bisa dilakukan, dan hanya bisa dilakukan pada waktu berikut (ini saya copy-paste langsung dari body email):


Pesanan dapat diambil di :

Ruko Garden Shopping Arcade No. 8EK
Podomoro City - Central Park
Jl. Letjen S. Parman Kav. 28
Grogol - Petamburan, Jakarta Barat 11470
Jam Operasional :
Senin - Jumat : 10:00 - 19:00
Sabtu : 10:00 - 17:00
Minggu / Hari Libur : Tutup


Saya pun memutuskan untuk mengambil di hari selasa, berangkat ke lokasi dengan gojek hehehe maklum, sore alias jam pulang kerja, daerah tomang dan slipi macetnya naujubillah!
Dari kantor berangkat hampir setengah 6, dan sampai di lokasi jam setengah 7 malam.

Wah ternyata di lokasi sangat ramai! saya agak khawatir mengenai proses pengambilan barang, terlebih saya lihat dari luar ada banyak komputer/ laptop di meja tengah yang masih belum saya tahu untuk apa.

Kemudian saya pun masuk dan menghampiri salah satu mbak berseragam polo biru yang merupakan petugas yang berjaga. Mbak tersebut meminta kode pick up yang sudah saya cetak terlebih dahulu, untuk di bawa ke kasir lalu kembali ke saya dan mengatakan bahwa saya cukup duduk dan menunggu nama di panggil. Benar saja, saya lihat di layar mereka ada nama Harmina Doank dalam list hahaha
wah semudah itu ternyata.

berikut penampakan dari layarnya:
Saya masih penasaran dengan komputer-komputer yang berjejer di tengah ruangan, ternyata setelah saya tanya komputer tersebut digunakan untuk melakukan pembelian langsung di lokasi. Para pembeli cukup login menggunakan akun masing-masing, lalu memilih barang yang diinginkan, kemudian proses pemesanan pun selesai. otomatis, nama mereka akan muncul langsung di layar. Wah, untuk kedua kalinya saya merasa bahwa proses pembelian sangatlah mudah dan cepat, orang tidak perlu ribut apalagi berebut antri. 

Saya pun tidak mau ketinggalan untuk mencoba melakukan pembelian di tempat. Saya pilih salah satu item, kemudian pesan. Langsung nama saya muncul di layar.
Berikut penampakan pembeli yang melakukan input di komputer untuk melakukan pembelian di tempat:

Bagi yang melakukan pembelian di lokasi, mereka melakukan pembayaran di kasir berikut:


Sedangkan untuk pengambilan barang, dilakukan di meja sebelah kasir:


Saya cukup takjub tengan manajemen inventory alias penyimpanan mereka. Bisa dibilang, barang yang mereka jual jenis nya sangat banyak dan itu pun bukan hanya barang besar tetapi juga printilan seperti aksesoris. Dalam waktu yang singkat, mereka dapat mengambil dan menyerahkan barang tersebut ke pembeli.

Yakkk!!
akhirnya saya mendapatkan barang yang saya pesan dan baru di lokasi saya beli dalam waktu kurang dari 30 menit!

Duh, bisa dibilang saya memilih pick up di lokasi karena salah teken T_T bukan cuma itu aja, saya salah mengambil ukuran untuk case laptopnya dimana seharusnya 11inch galah 13 inch. huhuhu jadi agak sedih deh dan mengingat tidak begitu urgent, saya mengurungkan niat untuk membeli case yang 11 inch.

cekidot barang-barang yang saya beli:


1. Yang ini semacam pelindung port atau lobang untuk dicolokkan ke laptop. hehehe lumayan murah loh harganya kurang dari 5000 rupiah

penampakan bungkusan


penampakan setelah dipasang ke laptop



cute banget yah? hahahaha
(wajah satpam, hati hello kitty)


2.  Kalau ini semacam bajunya keyboard hehehe harganya pun termasuk murah (jauh dibanding di toko ibox tau infinite). Saya sengaja memilih yang transparan hehe

penampakan bungkusnya



penampakan keyboard sebelum diberi baju


penampakan keyboard setelah diberi baju



3. Kalau yang ini penghubung ke VGA (maklum kerjaannya pasti presentasi-presentasi juga)



4. yang terakhir, huhuhuh.. clear case untuk laptopnya huaaa!! salah ukuran belinya. gpp deh, disimpan siapa tahu bisa buat kadoin orang, atau maybe punya rejeki untuk beli lagi dan lagi hahahah XD

penampakan zoom in


penampakan zoom out




Yang terakhir, berikut contoh struk pembeliannya, murah kannnn hehehe kalau ditotal dengan item nomer satu, jumlahnya masih kurang dari 100 ribu rupiah :




Sebagai penutup ada beberapa hal yang menjadi catatan dari saya:

1. Sebelum mantap mengakhiri transaksi di website, pastikan apa yang anda pesan adalah benar dan sesuai dengan warna, ukuran, maupun spefikasi yang anda butuhkan, serta cara mendapatkan barang apakah lebih nyaman memakai kurir, CoD, atau mengambil di lokasi mereka.
2. Baca baik-baik setiap instruksi pada website maupun email yang anda terima.
3. Buat yang penasaran mau coba melakukan pembelian di tempat, ada baiknya anda sudah browsing dan mempersiapkan list barang yang akan dibeli. Pastikan ketika anda browsing, keterangan wilayah dimana stok tersedia benar-benar diperhatikan. Saya melihat seorang bapak dan puteri kecilnya ketika melakukan pemesanan di komputer lokasi, membawa kertas yang bertuliskan daftar dan spesifikasi yang mereka inginkan. percaya lah, ga akan makan waktu lama kok untuk mereka menyediakan barangnya.


Salam Pembelajar!

Selasa, 12 Juli 2016

Tren Orang Tua Usia 40-50 Tahun yang Membela Kesalahan Anaknya: Sebuah Pelajaran Penting Bagi Orang Tua dan Calon Orang Tua

"Oh that's cute that you let your kid get away with everything. Won't be cute when he is 28 and still living in your basement"


Kalimat diatas sudah cukup memberi gambaran bahwa perlakuan orang tua yang terlalu memanjakan anaknya adalah sangat berbahaya bagi masa depan anak tersebut, terlebih bila orang tua tersebut melindungi kesalahan anaknya.

Banyak sekali kejadian yang dapat kita lihat saat ini dari berbagai media khususnya di media sosial. Sebagai contoh adalah bagaimana seorang guru yang harus dihakimi oleh orangtua siswanya, hanya karena memotong rambut siswa tersebut. Sang guru harus dipermalukan oleh orang tua, ketika mereka datang ke sekolah membawa gunting lalu membuka jilbab dan memangkas rambut si guru. bukan hanya itu såja, kita disajikan oleh berita seorang guru yang akhirnya diseret ke pengadilan karena mencubit siswanya yang tidak mau melaksanakan Shalat sunnah dhuha. Orang tua siswa tersebut dengan sigap melaporkan ke polisi untuk memenjarakan guru tersebut. Tentu saja masih banyak berita miris lain yang memperlihatkan bagaimana reaksi orang tua pada masa semarang terhadap kejadian "tidak mengenakkan yang menimpa anaknya."

Miris, sungguh miris..
Dalam tulisan saya kali ini, saya tidak akan fokus untuk membahas pemberitaan yang kini hangat melibatkan instrumen pendidikan, siswa, dan orang tua. Akan tetapi, saya akan fokus kepada orang tua reaktif dan bagaimana dampak buruknya bagi mental dan karakter anak mereka. Kebetulan, hari ini alhamdulillah saya mengalami hal yang penuh pelajaran dan hikmah uituk saya dan ingin saya bagi kepada teman-teman :D

Sore ini saya tiba di bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk kembali ke Jakarta, maklum namanya juga musim lebaran yea waktunya berlibur dan bersilahturahmi bersama keluarga di kampung halaman, kan? 
Ketika saya berjalan mendorong troli saya, ada dua anak kecil mungkin skitar 8-12 tahun berlari dan memotong di depan saya. Hampir saja kedua anak tersebut terkena troli saya. lalu saya menatap mereka berdua dengan kesal. Mereka berdua jalan saja tidak minta maaf bahkan membicarakan saya. Bukan hanya itu saja, mereka mengeluarkan suara bernada mengejek kepada saya. lalu saya hampiri mereka dan bertanya "Kamu ada masalah sama saya?"

Tiba-tiba seorang pria dari barisan depan saya yang sudah saya ketahui bahwa dia adalah orang tua dari kedua anak tersebut, menghampiri saya dengan ekspresi yang marah dan membentak: "Kenapa ini?" saya pun menjelaskan "saya cama nanya sama anak bapak, ada masalah sama saya? mereka lari-lari hampir mengenai troli saya" lalu bapak itu membalas: "Kalau mau berantam sama saya, jangan sama anak kecil" 
Nah loh, saya kaget Bapak ini kenapa tiba-tiba membentak dan marah-marah. Bukan hanya itu saja, dia menambahkan kata-kata seperti berikut:

Bapak yang Marah-Marah : A
saya yang super sabar dan ga ngerti ada orang reaktif : B

A: "kamu turun dimana?"
B: "Jakarta"
A: "Kamu gatau siapa saya?"
B: "Saya gatau siapa Bapak"
A: "Kalau mau berantem sama saya, jangan sama anak kecil"
B: (dalam hati saya: emang lu ngomong gini ga berantem sama cewe terus anak muda lagi?! terus ga nanya sama anaknya duduk permasalahannya dimana?!)
A: "Kamu gatau siapa saya kan? saya tunggu kamu di jakarta. awas! lihat saja nanti"
B: (Sambil tersenyum dan menggelengkan kepala) "Ya silahkan, saya kan engga ada urusan sama Bapak"
Lalu saya pun berjalan meninggalkan mereka yang tengah mengantri untuk masuk ke Lounge. Seperti biasa dengan muka nyeleneh yang emang bawaan saya, dan senyum seraya gelengan kepala sambil istighfar "Ya Allah, ada-ada aja ya ketemu orang begini"


Sepanjang jalan menaiki eskalator, saya hanya istighfar sambil tersenyum mohon diberi kesabaran. tentu saja, sebagai seorang virgo, kami memiliki bad temper underneath yang bisa saja meledak bila kami menginginkan, tapi kami memang jarang menunjukkan. Mau tau karena apa? karena saya tau bahwa amarah adalah hal buruk, apalagi bila berhadapan dengan orang-orang yang mengedepankan emosi hawa napsu dibanding akalnya.

Saya pun kemudian tersadar bahwa ternyata memang tren melindungi anak terlepas dari mereka benar apalagi salah adalah hal yang menjamur di kebanyakan orang tua dengan usia 40-50 tahun. 

Menurut saya, apa yang dilakukan Bapak tadi niatnya baik, yaitu melindungi kedua puterinya. Namun, perlu diingat bahwa cara yang dilakukan SALAH. Bahkan menurut saya sangat tidak bijak untuk seseorang yang mungkin tergolong orang kaya raya yang tinggal di Jakarta, atau bahkan mungkin bagi Bapak tersebut yang mempunyai jabatan di suatu institusi pemerintahan maupun militer tau bahkan kepolisian. Dengan lantangnya, Bapak tersebut berusaha menunjukkan betapa berkuasa dan tingginya jabatan atau posisi dia, sehingga dia merasa bahwa hal tersebut dapat menekan dan membuat saya takut. Sayangnya, saya tidak takut, malah saya mendapat pelajaran menarik betapa jenakanya seorang yang notabene nya punya "sedikit" kekuasaan, namun sudah berlagak seperti tokoh super yang tidak dapat disentuh apalagi disakiti oleh manusia biasa.

Bapak tersebut sangat emotional dan matanya melotot seakan ingin memakan saya. Satu hal yang saya tahan yaitu memotret Bapak tersebut dan menanyakan siapa nama dia dan siapakah dia sesungguhnya? ehehehe siapa tau bisa saya googling dan temukan dia di internet. Sorry, cuma bercanda, karena saya tidak ingin membuat keributan lebih jauh lagi.

Saya paham, tidak ada orang tua yang ingin anaknya disakiti oleh orang lain, termasuk dimarahi. Namun, banyak dari mereka yang lupa bahwa perlu adanya cross check informasi sehingga kejadian menjadi clear. yang saya sesalkan adalah Bapak tersebut yang (berpotensi) terpandang dan memiliki kedudukan terpandang baik dari sisi sosial, politik, maupun ekonomi, memilih untuk pendek akal dan mengedepankan hawa nafsu emosinya untuk melabrak saya. Dia tidak berusaha memanggil anaknya untuk berhadapan dengan saya, lalu menanyakan "kalian ini kenapa dengan mba ini? coba jelasin dulu. Bapak mau dengar dari mulut kalian, dan si mba ini bisa konfirmasi bahwa yang kalian lakukan ini memang begitu adana. Sama juga dengan mba ini, tolong dijelaskan kejadiannya seperti apa di depan anak-anak saya, jadi mereka pun tahu bahwa memang kejadiannya benar seperti itu."
Marah-marah, mengancam, menekan, dan melabrak saya telah menjadi pilihan Bapak tersebut.

Saya yakin, pola asuh seperti ini lah yang bisa menjadi racun bagi anak-anaknya kelak. Mengapa? karena Bapak tersebut mencerminkan sikap emosional dan tidak bijaksana, kedua bahwa Bapak tersebut melindungi anak-anaknya yang jelas salah dengan berupaya menekan saya, yang ketiga adalah Bapak tersebut tidak mengajarkan anaknya untuk hormat kepada orang yang lebih tua dan mengucapkan kata "maaf"

Oleh karena itu, tidak heran bahwa anak-anak bangku sekolah jaman sekarang, kebanyakan tidak memiliki rasa hormat kepada mereka yang lebih tua, angkuh dan bersikap kurang ajar, bahkan tidak peka dan memiliki kesadaran bahwa dirinya salah dan harus meminta maaf. Banyak orang tua yang sibuk memasukkan anaknya les bahasa inggris, les matematika, dan berbagai bimbingan akademis yang menunjang kepintaran di sekolahnya. Namun, banyak pula diantara orang tua tersebut yang tidak mendidik karakter anak-anaknya.

Saya tidak menganggap diri saya lebih baik dari mereka, tapi paling tidak di keluarga saya ketika berada di posisi tersebut kami tidak melindungi bila anggota keluarga melakukan kesalahan seperti itu. Sebagai contoh, keponakan saya melakukan kesalahan terhadap orang lain. Saya akan melakukan hal yang ideal menurut saya untuk dilakukan, yaitu memulai dengan meminta maaf dan menanyakan kepada keponakan saya dan pihak yang terlibat tersebut. Bila memang keponakan saya yang salah, saya langsung menyuruh dia meminta maaf kepada orang tersebut. Namun bila memang orang tersebut yang salah, maka saya hanya akan tersenyum dan berkata "oh gpp mba/mas, lain kali mungkin bisa lebih hati-hati. Maafin juga keponakan saya mungkin lari-larian sembarangan."

Sungguh, kejadian sore ini membuat hati saya terenyuh dan sedih karena didikan orang tua yang tidak tepat, akan membuat anak-anak memiliki kepribadian yang buruk dan tidak memiliki simpati/ empati terhadap lingkungannya. Saya bersyukur tidak dibesarkan di keluarga yang Bapaknya seperti Bapak dalam cerita kali ini, juga lingkungan saya bertumbuh tidak mendidik saya menjadi pribadi seperti si anak dan si Bapak tersebut.

Harapan saya, semoga para orang tua dan calon orang tua bisa lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh anaknya, tidak bersikap reaktif namun menunjukkan kedewasaan dengan berkepala dingin. Semoga, Bapak tersebut diampuni oleh Tuhan :D Saya kalau didzalimin begini, doanya mah semoga Bapak tersebut diampuni oleh Tuhan, dan semoga saya semakin bersabar dan tetap bisa tenang.. tidak marah.. dan tidak reaktif dalam menghadapi situasi-situasi seperti ini ke depannya. 

Salam Pembelajar!

Ketentuan Pengambilan Nama Dalam Perhitungan Numerologi

Di dalam menghitung numerologi seseorang, informasi yang dibutuhkan hanya dua yakni nama lengkap dan tanggal lahir. Untuk menghitung nama le...